Jangan Update Status Jualan Terus di Facebook, Kenapa?

Saya paling tidak suka kalau ada teman saya di Facebook yang setiap update status, berbicaranya tentang produk yang ia jual. Bukannya tidak mendukung, namun untuk apa gunanya pertemanan online jika statusnya terus-terusan mencari konsumen/pembeli?

Bukannya malah dapat dukungan dari orang yang berteman dengannya, saya malah kadang menyesal berteman di Facebook dengan orang tersebut.

Pada dasarnya, kita itu tidak suka jika setiap saat ada yang menawarkan produk. Kita tidak ingin "dijuali" terus-terusan.

Alasan untuk tidak jualan terus di setiap update status Facebook

Kita disana untuk senang-senang. berinteraksi dengan teman atau sekedar baca dan like serta komen di status lucu-lucu. Bukan untuk belanja karena kebanyakan kita juga sudah tahu kalau barang yang murah-murah itu bisa didapatkan dengan mudah dan aman di beberapa marketplace yang populer di Indonesia tercinta ini.

Betul, tidak?

Status-status di Facebook yang selalu berbicara jual-beli hampir setiap jam itu pengen banget saya musnahkan dari dunia maya. Hahahaha.

Dan saya sangat yakin bahwa beberapa keluhan saya diatas juga banyak dialami dan dirasakan oleh pengguna Facebook lainnya.

Jika Anda adalah pebisnis yang memanfaatkan Facebook pribadi untuk berjualan, ada strateginya juga. Untuk itu, Anda bisa membaca terlebih dahulu kenapa status Facebook Anda tidak harus tentang jualan terus pada beberapa poin penting di bawah ini.

1. Status Facebook tentang jualan biasanya minim interaksi

Coba bandingkan status Facebook tentang kemana Anda jalan-jalan atau nongkrong atau apa yang sedang Anda lakukan dan pikirkan dengan status jualan produk. Mana yang memiliki tingkat interaksi paling tinggi?

Saya sangat yakin pasti status mengenai pribadi Anda yang banyak memiliki like, komentar atau bahkan share. Bukan yang satunya.

Ini adalah bukti klaim pertama saya bahwa kebanyakan kita tidak begitu suka dengan status jualan se-penting dan se-bermanfaat apapun produknya. Memang akan tetap ada yang beli, tapi sedikit.

Khawatirnya lagi, profil Anda nantinya malah jarang dikunjungi lagi oleh teman-teman Anda di Facebook karena kebanyakan statusnya jualan terus.

2. Strategi tersebut akan menghindarkan Anda dari banyak pembeli potensial lain

Jika profil Anda saja sudah jarang dibuka sama teman Anda sendiri, bagaimana mungkin penjualan produk Anda juga akan semakin banyak?

Jangan-jangan akun Anda malah diatur untuk tidak ditampilkan di newsfeed teman Anda saking tidak sukanya dengan aktivitas Facebook Anda sendiri. Bukannya dapat pelanggan, malah kebanyakan dapat hater.

Lalu, apa yang sebaiknya Anda lakukan jika memanfaatkan Facebook untuk jualan?

Tenang, saya kasih solusinya biar Anda bisa tetap jualan lewat Facebook namun tidak memperkeruh suasana pertemanan Anda dengan orang lain. Langkah-langkah yang bisa Anda lakukan adalah sebagai berikut:

  1. Gunakan Facebook seperti biasanya dengan tetap berinteraksi pada status teman Anda.
  2. Kombinasikan status Facebook Anda dengan menyajikan konten lain baik dalam bentuk foto, video, status biasa yang tidak terkait jualan.
  3. Rencanakan untuk memposting status jualan pada jam dimana kebanyakan teman Anda aktif, selain itu, jangan lakukan.
  4. Buat halaman Facebook khusus untuk jualan Anda. Disana, Anda bebas mau melakukan apa saja namun tetap gunakan berdasarkan arahan poin-poin diatas agar lebih maksimal.
  5. Kalau ingin jualan, jangan melulu memperkenalkan manfaat produk saja. Namun, bagikan juga cerita dari pembeli lainnya yang bisa membuat orang lain berempati pada apa yang Anda jual.
  6. Buat kalender konten. Sederhananya, untuk menjawab "hari dan jam berapa, posting apa?"
Sudah paham?

Intinya begini. Ketika Anda sudah membuat 3 atau mungkin 5 status jualan sebelumnya, teman-teman Anda di Facebook itu kebanyakan sudah tahu apa bisnis Anda. Jadi tidak perlu diingatkan terus setiap jam atau bahkan setiap hari.

Cukup gunakan Facebook Anda sebagaimana biasanya seperti sebelum Anda berbisnis agar tidak kaku dan membosankan.

Apalagi jika rata-rata teman Anda juga mungkin sudah memiliki nomor hp Anda sendiri. Jadi, jangan buat mereka akhirnya tidak suka dengan bisnis Anda hanya karena Anda terlalu keseringan update status mengenai hal itu.

Biarkan semuanya mengalir apa adanya namun dengan menerapkan perencanaan dan strategi yang baik seperti contoh diatas.